Final kali ini adalah ulangan final copa del rey 110 tahun yang lalu dimana Bilbao menjadi juara setelah mengalahkan barcelona dengan skor 2:1.
Mengenai kualitas permainan saat ini, Barca lebih unggul segalanya dari Bilbao, hanya satu kelemahan Barca yaitu pada lini belakang karena Carles Puyol dan Eric Abidal belum cukup waktu untuk pulih dari cedera.
Sebaliknya, Bilbao datang dengan skuad komplet. Satu-satunya permasalahan adalah kebiasaan mereka ‘berboros’ ball possessions dengan sedikit saja melepas tembakan. Lima pertandingan terakhir tanpa gol, gelandang-gelandang cemerlang Bilbao dituntut untuk lebih kreatif lagi menghasilkan umpan untuk sang target man yang atletis, Fernando Llorente.
Bagi Barca meraih trofi ini adalah harapan terakhir di misim ini, sekaligus sebagai kado manis perpisahan dengan Pep Guardiola yang mundur setelah empat tahun menangani Barca.
“Kami menghadapi dua situasi berbeda. Copa del Rey adalah gelar pertama kami bersama Guardiola dan final nanti menjadi laga terakhir dia bersama kami. Kami juga sangat ingin memenangi gelar ini setelah kehilangan gelar di liga dan Eropa,” ujar gelandang Andres Iniesta.
Diakui Iniesta, laga melawan Bilbao tidak akan berjalan dengan mudah. Dalam pertemuan pertama di La Liga 6 November lalu, pasukan Marcelo Bielsa bisa menahan Barcelona dengan skor 2-2. Baru dalam duel kedua di Camp Nou, 31 Maret, pasukan Pep menang dua gol tanpa balas. Javi Martinez dkk juga berambisi meraih gelar setelah gagal di final Liga Europa.
“Kami tak akan menjalaninya dengan mudah. Tetapi, tim ini ingin menuntaskan upaya terakhir dalam menutup musim dengan senyuman,” lanjut Iniesta.
0 komentar:
Posting Komentar